Andi (nama samaran) adalah seorang pelajar SMP di Cilegon. Beberapa orang menganggapnya adalah anak yang memiliki kelebihan (indigo). Menurut cerita temen saya, dia bisa melihat mahluk halus. Beberapa orang pinter telah diminta orang tuanya untuk membuat Andi menjadi normal.
Begitulah sekelumit info yang diberikan teman saya tentang Andi. Namun bukan hal itu yang membuat orang tua Andi meminta bantuan saya, melainkan karena untuk mengatasi phobia Andi terhadap suara klakson.
Orang tua Andi begitu direpotkan oleh Andi yang perilakunya dianggap mengganggu kelancaran kegiatan belajar di sekolahnya. Untuk hal ini, Andi telah beberapa kali pindah sekolah. Berbagai cara telah diusahakan seperti terapi khusus tentang kejiwaannya. Teman saya mengabarkan bahwa Andi punya kebiasaan buruk yaitu suka marah-marah ketika mendengar suara klakson dan langsung memberikan informasi ke orang tuanya bahwa kemungkinan ada trauma di waktu kecil.
Seketika orang tua Andi mengingat kejadian apa yang cukup membekas terhadap Andi pada waktu masih kecil. Aha, mereka teringat ketika masih kecil, Andi pernah menangis seharian karena dalam perjalanan dikagetkan oleh suara keras klakson. Andi nangis sejadi-jadinya saat itu.
Orang tua Andi bisa menerima penjelasan teman saya akan kemungkinan adanya trauma yang membuat Andi sering marah-marah ketika mendengar klakson. Bahkan belakangan, Andi juga sangat tidak nyaman ketika mendengar suara burung kakaktua di rumahnya dan juga suara raket listrik yang biasa untuk membunuh nyamuk.
Singkat cerita kami sepakat untuk melakukan terapi untuk menghilangkan phobia Andi terhadap suara klakson, suara raket listrik dan juga suara burung kakaktua. Tentu perlu waktu bagi orang tua Andi untuk menjelaskan terapi yang akan dilakukan, tetapi mereka berhasil menjelaskan dan meminta Andi mau mengikuti sesi terapi.
Selesai sholat zuhur dan makan siang, terapipun saya lakukan. Andi cukup kooperatif sehingga proses terapi berjalan sangat lancar. Hasilnya memuaskan dan, seperti biasa saya melakukan uji keberhasilan yaitu dengan cara klien dihadapkan dengan kondisi nyata apa yang ditakuti sebelumnya. Andi saya minta mendengarkan suara klakson mobil ayahnya, begitupun dengan suara raket listrik dan suara burung kakaktua. Dia sudah nyaman sekarang. Bahkan bermain-main dengan raket listriknya.
Orang tua Andi sangat senang dan bersyukur sekali. Begitupun Andi, saya dan juga teman saya. Betapa tidak, Andi tersiksa oleh suara klakson semenjak bayi hingga kelas 2 SMP dan kini dalam hitungan menit, hilang.